Selasa, 22 Juli 2014

# AKHIR perjalanan sang PERANTAU #

 


Orang terasing


Sakaratul maut orang


Aurat kafan


Ramadhan terakhir


 


# AKHIR perjalanan sang PERANTAU #

Orang asing bukanlah orang yang merantau ke negeri syam atau yaman


Tapi orang asing adalah, orang yang merantau ke kuburnya bersama kain


kafan.


Sungguh si perantau punya hak yang harus dipenuhi Oleh tuan rumah


yang daerahnya sedang dilalui.



Janganlah kau hardik orang asing ketika sedang dalam perantauan


Karena masa telah menghardiknya dengan kehinaan dan banyak cobaan


Perantauanku jauh… padahal bekalku tidak mencukupi


Kekuatanku semakin rapuh… sedang mati terus meminta diri


Aku tentu punya banyak sisa dosa, yang aku tak mengetahuinya


Dosa saat sendiri, maupun saat bersama, tapi Alloh pasti mengetahuinya


Betapa sayangnya Alloh padaku… karena telah menangguhkan hukuman-Nya


Bahkan Dia tetap menutupi dosaku… meski aku terus melakukannya


Hari-hariku terus berjalan


Tanpa penyesalan, tangisan, ketakutan, ataupun kesedihan


Akulah orang yang biasa menutup pintu


Untuk giat dalam maksiat, padahal Mata Alloh selalu mengawasiku


-----


Salah sudah tercatat, dalam kelalaian yang telah lewat


Dan sekarang, tinggal penyesalan di hati yang terus menyayat-nyayat


Biarkanlah ku ratapi dan ku ajak diriku


untuk muhasabah dan prihatin dalam sisa masa hidupku


-----


Wahai orang yang selalu menghinaku, tinggalkan hinaanmu!


karena jika kau tahu keadaanku, tentu kau takkan melakukan itu


Biarkanlah ku usap linangan air mata, yang tak mau berhenti ini


Maka adakah tetesan air mata ini, dapat menyelamatkan diri?!


-----


Dan seakan-akan aku sekarang


tergeletak tak berdaya diatas ranjang


di hadapan seluruh sanak keluarga


yang membolak-balikkan tubuhku dengan tangan mereka


-----


Lalu berkumpullah di sekelilingku, orang yang meratapiku


menangisiku, memanggil namaku, dan menyesali keadaanku


Mereka telah mendatangkan tabib untuk mengobatiku


Tapi aku yakin, saat ini ia takkan mampu menyembuhkanku


-----


Selanjutnya nafasku semakin tak karuan


Ajal mulai merenggutku, dari setiap urat nadi, dengan tanpa keramahan & kehalusan


Kemudian ruhku keluar dari jasadku yang meronta


Hingga ludahku saat itu menjadi pahit rasa


------


Mereka pun menutup mataku


Lalu pergi membeli kafan setelah putus asa atas kesembuhanku


Orang yang dulunya paling ku kasihi


Segera mencari pemandi mayat yang mau menghampiri


-----


Dia mengatakan: Wahai kaumku, kami ingin pemandi mayat yang lihai


merdeka, ahli syair, cerdas, mengerti, dan pandai


Akhirnya datanglah seorang dari mereka menghampiriku


ia melepas pakaianku, menelanjangiku, dan menyendirikanku


-----


Dengan terlentang di gerabah, ia membiarkanku


sedang pancuran air yang akan membersihkan ada di atasku


Ia pun mengucurkan air dari atasku, dan membilasku dengan tiga bilasan


Setelah itu, ia meminta orang-orang agar mendatangkan kain kafan


----


Orang-orang itu memakaikan padaku pakaian yang tanpa saku


Dan jadilah bekalku hanya parfum kematian, saat mereka memarfumiku


Mereka kini telah mengeluarkanku dari dunia… Duhai malangnya aku


Sebagai seorang perantau tanpa bekal yang dapat mengantarkanku


-----


Mulailah 4 lelaki mengangkat jasadku di atas pundak


Dan di belakangku terlihat para pelayat yang mengarak


Mereka lalu meletakkanku di mihrob depan


Lalu ke belakang imam untuk sholat & mengucapkan kata perpisahan


-----


Mereka menyolatiku, dengan sholat yang tanpa ada ruku’ dan sujudnya


Dengan iringan doa semoga Alloh mencurahkan padaku rahmat-Nya


(Sampai di kuburan), mereka menurunkanku ke liang lahat dengan perlahan


Dan mulailah salah satu dari mereka menguburkan


-----


Dia membuka kain yang menutupi wajahku untuk melihatku


Hingga mengucur dari kedua matanya, air yang mampu menenggelamkanku


Ia lalu berdiri dengan penuh hormat… Dan dengan tekad yang bulat…


ia menata bata di atasku… lalu beranjak meninggalkanku…


-----


Ia mengatakan: “Uruklah dia dengan tanah kuburan


Dan raihlah pahala kebaikan dari Ar-Rohman, yang memiliki banyak pemberian!


Di liang kubur yang gelap itu, tak ada bapak yang penyayang


Tak ada ibu, atau pun saudara yang dapat membuatmu senang


------


(Setelah itu) datanglah sosok yang membuatku gemetar, saat mata ini menatapnya


Karena tampang yang sangat menakutkan orang yang melihatnya


Itulah malaikat Munkar dan Nakir… Apa yang akan ku katakan pada mereka?!


Di saat mereka benar-benar telah membuatku sangat takut dan kaget tiada tara


-----


Mereka mulai mendudukkanku, dan mengintrogasiku


Sungguh ya Tuhan, tiada seorang pun selain Engkau yang dapat menyelamatkanku


Maka berikanlah maaf-Mu padaku, wahai Harapanku


Sungguh aku sekarang terjerat & tergadai oleh dosa-dosaku


------


Adapun keluargaku… setelah pulang, mereka membagi-bagi hartaku


Di lain sisi, dosa-dosaku menjadi semakin terasa berat di pundakku


Sedang istriku… ia mencari suami lain yang menjadi pengganti sepeninggalku


Lalu menyerahkan kekuasaan harta & rumah padanya (yang dulunya adalah milikku)


-----


Adapun anakku… mereka berubah menjadi budaknya yang harus melayaninya


Sedang hartaku… sekarang semuanya menjadi halal & barang gratis untuk mereka


Oleh karena itu, janganlah engkau terkecoh dengan dunia & perhiasannya!


Lihatlah apa yang diperbuatnya kepada tempat tinggal dan keluarganya


-----


Lihatlah orang yang berhasil mengumpulkan dunia seisinya


Apakah ia akan pergi dari dunia dengan selain hanuth & kafannya?!


Bersikaplah qona’ah dan rela terhadap dunia!


walau kau hanya memiliki badan yang sehat (dan hidup sederhana)


Wahai penanam kebaikan… pasti kau nanti akan memanen buahnya


Wahai penanam keburukan… pasti kau akan dimintai tanggung jawabnya


Wahai jiwa ini, berhentilah menjalani maksiatmu


Dan mulailah beramal yang baik, semoga Alloh merahmatimu


Wahai jiwa ini, segeralah bertaubat dan lakukanlah kebaikan


Semoga engkau raih balasan kebaikan, saat melewati kematian


Semoga sholawat tercurahkan kepada Nabi dan Penghulu pilihan


Selama kilat masih menerangi negeri Syam dan dataran Yaman


Segala puji bagi Alloh, yang ketika pagi & sore selalu memberi kita kebaikan


Juga maaf, ke-ihsan-an, dan banyak lagi pemberian


— —


Alih bahasa oleh: Addariny, di Madinah, 21 /11/1430 H


Untaian kata diatas adalah tarjamahan syair milik Zainal Abidin -rohimahulloh-


BY MUSYAFFA ADDARINY - NOVEMBER, 8TH 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar